Text
INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED LINGUISTICS
This study examines how Korean elementary and secondary school
teachers perceive the seventh national curriculum focusing on communicative
language teaching. Thirty-seven participants were surveyed with a questionnaire
designed grounded in Li (1998) and interviewed individually for about 15-20 minutes.
The collected data was analyzed based upon Stake’s (2000) theme-based approach.
The results showed that teachers’ perception onto CLT was very limited to speaking
skills. The main issue concerning the teachers coming from different school levels
was varied. Elementary school teachers were more concerned about enhancing
students’ involvement, whereas secondary school teachers pointed out the difficulty of
implementing CLT due to the heavy focus on the paper-and-pencil format of college
entrance exam. In addition, novice teachers were more skeptical than experienced
ones in terms of the feasibility of CLT in the actual classroom context, even though
they were thought to be more familiar to the concept of CLT. This study is expected
to provide us with an opportunity to revisit a decade-old concept of CLT in Korean
Kajian ini meneliti bagaimana guru-guru sekolah dasar dan menengah
Korea memahami kurikulum nasional ketujuh yang berfokus pada pengajaran bahasa
komunikatif. Tiga puluh tujuh peserta dijajaki pendapatnya dengan sebuah angket
yang dirancang berdasarkan temuan Li (1998) dan diwawancara satu per satu selama
sekitar 15-20 menit. Data yang dikumpulkan dianalisis berdasarkan pendekatan
berbasis tema oleh Stake (2000). Hasilnya menunjukkan bahwa persepsi guru
terhadap Pengajaran Bahasa komunikatif (Communicative Language Teaching/CLT)
sangat terbatas pada keterampilan-keterampilan berbicara. Masalah utama yang
berhubungan dengan latar belakang sekolah guru yang berbeda-beda sangat beragam.
Guru-guru sekolah dasar lebih memperhatikan peningkatan keterlibatan siswa,
sementara guru-guru sekolah menengah menyebutkan kesulitan penerapan CLT
karena fokus yang sangat besar pada format ujian tertulis masuk universitas. Selain itu,
para guru pemula lebih skeptis dibanding yang berpengalaman dalam hal
keterlaksanaan CLT dalam konteks kelas yang sebenarnya, meskipun mereka
dianggap lebih mengenal konsep CLT. Kajian ini diharapkan bisa memberikan
kesempatan bagi kita untuk mengkaji ulang konsep CLT yang sudah berumur satu
dekade dalam konteks Korea dengan lebih kritis.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain