Text
INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED LINGUISTICS
Melalui reformasi pendidikan bahasa Inggris di Cina sejak tahun 2001, penilaian
formatif telah berhasil masuk ke dalam dokumen-dokumen kunci kebijakan pendidikan,
seperti Standar Kurikulum Bahasa Inggris Nasional untuk Pendidikan Dasar (MoE, 2001 &
2011), Standar Kurikulum Bahasa Inggris Nasional untuk Sekolah Menengah Atas (MoE,
2003) dan Persyaratan Kurikulum Bahasa Inggris Perguruan Tinggi (MoE, 2004 & 2007),
sehingga membangkitkan minat para guru dan peneliti. Untuk memahami perkembangan
penilaian formatif di Cina selama 12 tahun terakhir, sebuah kajian sintesis dilaksanakan
untuk menganalisis situasi terkini dan kesulitan yang dihadapi di Cina berdasarkan artikelartikel mengenai penilaian formatif yang sudah diterbitkan di jurnal-jurnal dan surat kabarsurat kabar pendidikan Cina dari 2001 sampai 2012 serta monograf dan disertasi doktoral
Indonesian Journal of Applied Linguistics, Vol. 3 No.2, January 2014, pp. 18-34
19
yang tidak diterbitkan yang dikumpulkan dari beragam sumber hingga kini. Kajian ini
menunjukkan bahwa penilaian formatif tidak diteliti dengan memadai, dipahami dengan
buruk dan diterapkan dengan tidak tepat di Cina. Dipercaya bahwa kesulitan dari penilaian
formatif bisa dikaitkan dengan beragam faktor, seperti dukungan keuangan yang tidak
memadai, kurangnya penelitian yang berkualitas terhadap beragam aspek penilaian
formatif, ketidakseimbangan fokus penelitian yang berkualitas, keterbatasan pengetahuan
mengenai perkembangan-perkembangan terkini penilaian formatif, kurangnya penelitian
yang berhubungan dengan penilaian formatif bahasa kedua, ketegangan antara penilaian
formatif dan penilaian sumatif dalam budaya pengetesan Cina yang dominan, sifat dari
penilaian formatif yang memakan banyak waktu dan kurangnya pelatihan penilaian
formatif professional. Untuk mengatasi masalah-masalah ini, dengan berdasar pada
konteks lokal dan pengalaman-pengalaman internasional, makalah ini mengusulkan hal-hal
berikut: (1) Lebih banyak investasi keuangan yang mendukung penelitian berkualitas yang
seimbang terhadap masalah-masalah penting dari penilaian formatif; (2) Klarifikasi konsep
penilaian formatif; (3) Kajian penilaian formatif sehubungan dengan teori-teori bahasa
kedua yang mendasar; (4) Promosi kinerja penilaian sumatif siswa melalui penilaian
formatif; (5) Pengembangan penilaian formatif yang siap pakai; dan (6) Penguatan
pengembangan profesi untuk penilaian formatif. Usulan berbasis konteks untuk penilaian
formatif ini bisa menjadi rujukan bagi konteks lainnya yang mirip dengan di Cina,
terutama negara-negara Asia dalam hal perkembangan ekonomi dan atau budaya
pendidikan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain