Text
INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED LINGUISTICS
Studi ini mencoba menunjukkan bagaimana koherensi percakapan dicapai
dalam talk show, strategi apa yang digunakan oleh pembawa acara serta tamu yang
diwawancarai untuk mencapai koherensi secara kolaboratif. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam talk show berbahasa Inggris maupun Indonesia, cara mengajukan pertanyaan dapat
digunakan untuk mengukur koherensi dalam percakapan. Pasangan bersesuaian
(adjacency pairs) dapat memberikan kerangka di mana koherensi dicapai, hal ini lebih
jelas terlihat dalam talk show berbahasa Inggris. Cara mengambil giliran tutur dan
terjadinya tumpang tindih dalam urutan percakapan juga dapat menentukan pemahaman
di antara penutur. Dalam talk show berbahasa Indonesia, pemberian jawaban yang
mengandung keragu-raguan lebih banyak ditemukan. Kedua talk show menunjukkan
indikator yang sama dan menggunakan strategi yang sama untuk mencapai koherensi
dalam sesi tanya jawab. Tumpang tindih kalimat (overlap onset), juga banyak ditemukan
dalam kedua talk show. Cara pembawa acara dan tamu yang diwawancarai untuk
mempertahankan topik pembicaraan menunjukkan bahwa saling pengertian berhasil
dicapai. Sementara itu, kebudayaan dianggap tidak terlalu berpengaruh dalam
menentukan perbedaancara dalam mempertahankan alur pembicaraan. Pada kedua talk
show tidak ditemukan perbedaan yang signifikan dalam hal budaya. Mereka hanya
berbeda dalam tingkat perangkat percakapan yang digunakan yang berkaitan dengan
penggunaan bahasa bukan latar belakang budaya.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain