Text
INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED LINGUISTICS
Abstrak: Tantangan dalam membaca memang terlihat di sebagian besar proses belajar
mengajar di kelas bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (ESL). Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan untuk mencari jalan keluar bagi siswa yang tampaknya menemukan kesulitan dalam keterampilan membaca. Banyak dari mereka memiliki
kemampuan terbatas untuk membaca dengan baik dan karenanya kurang memiliki
kebiasaan membaca untuk menjadi pembaca yang kompeten, khususnya konteks di luar
sekolah. Selain itu, lingkungan rumah yang kurang memiliki literasi juga berkontribusi
terhadap kekurangan mereka dalam membaca. Tujuan utama dari penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi alasan siswa membaca serta untuk mengetahui lingkungan
membaca di rumah mereka (latar belakang dan kebiasaan membaca, sikap dan motivasi
membaca, paparan dan dukungan membaca). Untuk mengidentifikasi hal tersebut,
kuesioner dibagikan kepada 120 siswa sekolah menengah (dari 4: 16 tahun) dari salah
satu sekolah di perkotaan di Sarawak, Malaysia. Temuan menunjukkan bahwa siswa
membaca untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan meskipun banyak yang
memilih hobi membaca sebagai pilihan terakhir mereka dalam menjelaskan motif
mereka membaca. Selain itu, mereka lebih suka bahan bacaan non-akademis, terutama
bahan bacaan ringan seperti komik, buku, buku cerita dan majalah. Meskipun siswa
mengakui pentingnya membaca dalam kehidupan sehari-hari mereka, rata-rata
kebiasaan membaca, sikap, motivasi, paparan dan dukungan mereka dalam domain
rumah telah menyatakan sebaliknya. Mereka membaca terutama untuk tujuan penting
dan membaca untuk kesenangan tampaknya tidak diprioritaskan. Selain itu, responden
mengakui bahwa orang tua mereka dan diri mereka sendiri tidak membaca banyak di
rumah. Sebagai implikasinya, sangat penting bagi siswa untuk meningkatkan persepsi,
kemampuan dan praktek membaca mereka untuk mencapai kemajuan pribadi,
bermasyarakat dan bernegara. Pada catatan akhir, upaya awal dan berkesinambungan
dari orang tua untuk terlibat dalam kegiatan keaksaraan anak-anak mereka dalam
konteks luar sekolah diyakini penting untuk menanamkan lingkungan membaca yang
positif, menjadi kebiasaan dan budaya.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain